Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) berlangsung gayeng dengan penampilan musikalisasi dan puisi bertemakan sejarah. Adalah Suparman, ketua AGSI DKI Jakarta, yang sembari memainkan musik harmonika menyanyika lagu berjudul we shall overcome, yang dipopulerkan oleh Peter Seker dan Joan Baez, yang merupakan lagu perlawanan masyarakat sipil negro Amerika.
Lewat lagu itu Suparman ingin menyampaikan pesan bahwa lewat apapun sebuah komunitas bisa menggerakkan sesuatu, apalagi sebagai seorang guru sejarah. Kegiatan yang dihelat di LPMP Yogyakarta, Sabtu (22/2), ini merupakan rangkaian dari kegiatan Simposium Nasional Pengajaran Sejarah yang dirangkai pula dengan Lawatan Sejarah Nasional hingga Minggu mendatang.
Presiden AGSI Sumardiansyah Perdana Kusuma mengungkapkan bahwa harapannya dengan keberadaan AGSI menjadikan guru sejarah semakin bermartabat. “Guru-guru sejarah harus semakin profesional karena guru sejarah adalah ujung tombak dalam peradaban sebuah bangsa. Tanpa guru sejarah yang baik, mengajar dengan baik dan tidak menjadikan sejarah sebagai sebuah hal yang menarik bagi siswa, maka bisa jadi peradaban sebuah bangsa akan hilang” ujar Sumardiansyah.
Sementara itu Penasihat AGSI Ratna Hapsari memberikan arahan agar guru sejarah mustinya merdeka dalam mengkaji sejarah. “Terutama dalam mengkaji sejarah kontroversial, para guru sering kali masih ragu atau takut mengkaji secara dalam. Padahal ketika kebenaran sejarah tidak disampaikan, maka selamanya kita akan menjadi bangsa yang gamang” ujar Ratna.